Besok hari Minggu 6 Maret akan di mulai
penyelenggaraan OIC Summit atau KTT OKI ( Konferensi Tingkat Tinggi
Organisasi Kerjasama Islam) di JCC Senayan Jakarta yang akan di Hadiri
oleh kepala negara serta menlu dari 57 negara anggota OKI ( 49 Confirmed
Hadir ke Jakarta).
Sebagian delegasi hari ini telah tiba di
Jakarta dan menempati 17 hotel di seputaran lokasi konferensi dengan
pengamanan yang cukup ketat dari aparat kepolisian dan VIP Guard.
Kepolisian menurunkan belasan ribu aparat untuk mensukseskan acara KTT
OKI. Presiden didampingi para Menteri, Kapolri, dan panglima TNI telah
memeriksa kesiapan teknis di JCC Senayan Jakarta dan persiapan
dinyatakan sudah sangat memadai
KTT Luar biasa OKI – OIC Summit 2016 ini
akan menjadi pertemuan pemimpin negara islam dengan fokus pembahasan
pada isu pembebasan dan kemerdekaan Palestina serta Al Quds.
Berkaitan dengan hal tersebut, Presiden
Pemuda OKI – OIC Youth Tantan Taufiq Lubis yang bermarkas di Istanbul
ini merilis pernyataan sikap yang menegaskan bahwa KTT OKI – OIC Summit
2016 di Jakarta ini wajib menyepakati, menggolkan serta mendorong upaya
diplomasi dan tekanan politik bagi penjajah Israel agar kemerdekaan
Palestina segera terealisir sebagai perwujudan dari semangat anti
kolonialisme, perdamaian dan ukhuwah islamiyah yang sesuai dengan spirit
UUD 1945 serta cita cita founding father Soekarno.
Bagi Pemuda OKI, setidaknya ada tujuh isu
yang mesti didorong dan sepakati menjadi sebuah common issue negara
anggota OKI dalam alam Konferensi Tingkat Tinggi Organisasi Kerjasama
Islam (KTT OKI)
Pertama, soal perbatasan,
wilayah palestina setiap hari berkurang karena terus di caplok israel.
Selama ini ada pembatasan akses pemukiman yang akan mengubah wilayah
Palestina, terutama di Yerussalem. KTT OKI wajib bersepakat untuk
mendorong pengembalian wilayah palestina ke peta sebelum tahun 1967
Isu. Kedua, yaitu masalah pengungsi. Kini ada lebih dari 4 juta warga Palestina berada di luar wilayahnya.
Ketiga, Status kota Yerussalem,
wilayah Yerussalem Timur yang menjadi Ibu Kota Palestina, diklaim
menjadi Ibu Kota Israel. Kita melihat situasi lapangan semakin memburuk,
data menunjukkan, bahwa penduduk palestina tinggal 36.8 persen. 75
persen hidup di bawah garis kemiskinan dan Hanya 41 persen yang memiliki
akses sekolah, 46 persen air bersih, 30 persen rumah berijin. Ini
masalah rumit yang mesti di carikan solusi nya dalam forum KTT OKI ini.
Keempat, masalah pemukiman
ilegal, rezim kolonial israel setiap waktu meruntuhkan bangunan milik
rakyat palestina dan lalu membangun pemukiman illegal di tanah
rampasannya.
Kelima, isu mengenai keamanan
yang sampai saat ini rakyat palestina tidak mendapatkan jaminan.
Hidupnya terus terintimidasi, berada dalam tekanan dan kecemasan yang
luar biasa. Setiap hari ada korban penembakan dan pembunuhan oleh
tentara israel.
Keenam, adalah masalah akses
air, saat ini tidak lebih dari 50 persen rakyat palestina yang dapat
menikmati air bersih, hidup sehat dan kesempatan untuk mengelola sumber
daya air. Air adalah kebutuhan dasar manusia
Ketujuh, adalah isu mengenai
spirit persatuan rakyat palestina, kami masih melihat faksionalisasi
atau kubuisme para pejuang kemerdekaan, baik faksi fatah, PLO, Hammas,
Jihad Islam atau kelompok lainnya yang masih belum mencapai titik
kesepahaman. KTT OKI punya kewajiban untuk mempersatukan mereka agar
proses kemerdekaan palestina dapat segera terwujud
Beberapa isu tersebut merupakan masalah
inti yang mesti di tuntaskan dan di rumuskan solusi nya. Melalui forum
KTT OKI ini, kita akan dapat melihat dan menilaii komitmen dan
konsistensi para pemimpin negara islam dalam mewujudkan perdamaian dan
kemerdekaan palestina, khususnya kepala negara dari jazirah arab yang
merupakan bangsa serumpun rakyat palestina. Demikian uraian Presiden
Pemuda OKI – OIC Youth Tantan Taufiq Lubis dalam keterangannya pada
kabarpergerakan.com