JAKARTA - Kelompok Abu Sayyaf meminta uang tembusan
sebesar 50 juta peso atau sekira Rp15 miliar, untuk syarat dari
pembebasan 10 Warga Negara Indonesia (WNI) yang kini menjadi tawanan
mereka.
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan, pemerintah saat ini fokus
utamanya adalah pembebasan 10 WNI yang disandera tersebut, bukan
memberikan uang tembusan sebesar Rp15 miliar ke kelompok Abu Sayyaf.
"Pemerintah tidak pernah bicara tembusan," ujar JK usai menghadiri
perhelatan Muktamar VIII PPP di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta,
Minggu (10/4/2016).
Saat disinggung mengenai, pihak perusahaan PT Patria Maritime Lines
yang akan membayar uang tembusan tersebut, mantan Ketua Umum Partai
Golkar itu pun mempersilahkannya.
"Kalau pengusahannya tentu kita tidak bisa larang. Tapi pemerintah
tidak memfasilitasi untuk (berikan tembusan Rp15 miliar)," katanya.
Selain itu, JK juga yakin jika 10 WNI tersebut akan dibebaskan dari
penyanderaan kelompok Abu Sayyaf tersebut. "InsyaAllah (bisa
dibebaskan)," tuturnya.
Perlu diketahui, PT Patria Maritime Lines sudah menyatakan
kesiapannya untuk membayar uang tembusan Rp15 miliar sesuai dengan
permintaan kelompok Abu Sayyaf
0 komentar:
Post a Comment