JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta, Basuki
Tjahaja Purnama (Ahok) beberapa waktu lalu meminta kepada siapapun agar
jangan memberi panggung kepada Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta Yusril
Ihza Mahendra.
Mengomentari hal ini, Pengamat Psikologi Politik Universitas Indonesia, Dewi Haroen menilai sikap Ahok menunjukkan kegalauan.
"Reaksi Ahok terhadap Yusril adalah reaksi kegalauan," kata Dewi kepada, Minggu (24/4/2016).
Kegalauan Ahok tersebut lanjut Dewi karena dia tengah berada dalam situasi yang tidak nyaman.
"Dengan dua masalah yang dihadapi Ahok saat ini yakni pengadaan Lahan
Sumber Waras dan penghentian proyek reklamasi tersebut berpanguruh
terhadap dia. Selama ini Ahok kan dikesankan sebagai orang yang bersih,
orang biasanya mudah memaafkan beliau dengan prilakunya yang keras,
kasar," kata dia.
Dalam kasus pengadaan lahan Sumber Waras, Ahok akhirnya dipanggil
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sementara terkait kasus suap
reklamasi Teluk Jakarta, tangan kanannya, Sunny Tanuwidjaja juga dicekal
KPK.
"Hal ini membuat psikologisnya tertekan karena dua hal ini
prinsipil. Jadi Bukan masalah Yusril sebetulnya. Kondisi psikologisnya
Ahok yang lagi di bawah tekanan. Dia merasa bahwa namanya akan
tercoreng. Dia dipanggil KPK dan tangan kanannya Sunny juga dicekal,"
pungkas dia.
0 komentar:
Post a Comment