Friday, April 22, 2016

Emansipasi Juga Ada Batasnya

JAKARTA - Sudah banyak perempuan yang menekuni dan sukses di berbagai bidang. Hal ini menunjukkan bila cita-cita Raden Ajeng Kartini untuk mengangkat hak kaum perempuan pribumi mulai terlihat wujudnya.
Semasa hidupnya, wanita kelahiran Jepara 21 April 1879 silam memang berkeinginan memajukan kaum perempuan pribumi yang saat itu berada di status sosial yang rendah. Buah perjuangannya, pemerintah menetapkan 21 April sebagai Hari Nasional untuk diperingati sebagai Hari Kartini.
"Tujuan penetapan Hari Kartini memang untuk memperingati lagi emansipasi itu sendiri. Selain itu juga sebagai proses emansipasi Indonesia bagi perempuan Indonesia modern. Bukan hanya soal emansipasi, tapi kita juga jangan sampai melupakan biografi beliau," ungkap Dosen Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Indonesia, Agus Aris Munandar, saat dihubungi Okezone, belum lama ini.
Menurut Agus, meski kesetaraan antargender itu baik, emansipasi sendiri juga memiliki batasan. Salah satunya, kodrat laki-laki dan perempuan.
"Jangan jadikan emansipasi dalam hal yang tidak baik. Karena pada dasarnya laki-laki dan perempuan memiliki kodratnya masing-masing. Sehingga ada batas-batas positif yang memang tidak pantas dilakukan perempuan, ya jangan dilakukan. Jangan jadikan emansipasi itu sebagai ungkapan sakti untuk seseorang melupakan hakikatnya," ujarnya.

Di sisi lain, meski emansipasi wanita di masyarakat sudah terlihat, bukan berarti tidak ada lagi hal yang perlu diperjuangkan. "Yaitu pada mengangkat hakikat perempuan itu sendiri sebagai makhluk yang mulia. Karena dari rahim perempuanlah hadir manusia baru," tambahnya.

0 komentar:

Post a Comment