Sunday, April 24, 2016

Butuh Pemimpin Bernyali untuk Pelarangan Sepeda Motor

Larangan Sepeda Motor di Jalan Sudirman-MH Thamrin (foto: Okezone)JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan pelarangan sepeda motor di Jalan Jenderal Sudirman dan Jalam MH Thamrin, Jakarta Pusat.
Wakil Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Djoko Setijowarno mengatakan, sebenarnya pelarangan sepeda motor dapat dilakukan di seluruh jalan protokol di Jakarta dengan cara bertahap.
"Hal ini dapat berjalan karena keinginan pemimpin tegas dan punya nyali. Sebab, hanya kepala daerah tegas dan punya nyali yang bisa merubah budaya bertransportasi dengan benar," ungkap Djoko dalam keterangan tertulisnya, Minggu (24/4/2016).
Dia menyatakan, negara produsen sepeda motor seperti Jepang dan Tiongkok, melarang tegas sepeda motor bersliweran di jalan-jalan utama dalam kota.
Anehnya, kata Djoko, Indonesia hanya sebagai konsumen, sangat memberi ruang dan peluang besar untuk mobilisasi sepeda motor. Bahkan diberi keistimewaan, seperti murah dan mudah dapatkan dengan cara uang muka kecil.
"Selain itu untuk mendukung akselerasi yang cepat dinaikkan isi silinder atau cc sepedamotor. Akibatnya, sekarang kita tidak mengenal lagi istilah sepeda motor bebek. Sekarang, raga seperti sepeda motor bebek tapi laju bak sepeda motor balap dengan isi silinder di atas 100 cc," paparnya.
Menurutnya, dampak dari kebijakan sepeda motor yang sudah berlebihan itu adalah muncul aksi balap liar di semua wilayah Indonesia. Angka kecelakaan terus meningkat dan melesat, sehingga sulit diturunkan.
"Sepeda motor sudah menjadi penyumbang terbesar, yakni kisaran 75-80 persen dari jumlah korban kecelakaan," tegasnya.

0 komentar:

Post a Comment