Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, terdapat tiga jalur masuk ke
perguruan tinggi negeri (PTN), yakni Seleksi Nasional Masuk Perguruan
Tinggi Negeri (SNMPTN), Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri
(SBMPTN), dan ujian mandiri (UM) di masing-masing kampus. Pada seleksi
2016, kuota penerimaan untuk SNMPTN minimal 40 persen, SBMPTN minimal 30
persen, sementara ujian mandiri (UM) maksimal 30 persen.
Berdasarkan kuota tersebut, terjadi peningkatan kuota pada jalur UM,
yakni yang tadinya hanya 20 persen menjadi 30 persen. Kendati demikian,
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti)
menegaskan, hal tersebut tidak akan membuat biaya kuliah menjadi mahal.
"Kalau menjadi mahal tidak juga. Tujuan peningkatan kuota pada jalur
mandiri ini adalah untuk memperhatikan afirmasi lokal dan afirmasi
prestasi," ucapnya kepada Okezone di Kemristekdikti, Jakarta, Rabu
(23/3/2016).
Nasir menjelaskan, selama ini sering timbul masalah bahwa anak lokal
tidak memperoleh kesempatan mengenyam pendidikan di suatu PTN lantaran
kampus tersebut menerima mahasiswa secara nasional terlalu besar. Dia
pun memberikan contoh kasus yang banyak ditemui di lapangan.
"Contohnya ada universitas A di Kota A. Kalau yang jalur SNMPTN dan
SBMPTN besar, pelajar di kota A tersebut malah tidak terserap menjalani
pendidikan di Universitas A itu. Ini sering terjadi dan merupakan
problem yang harus diselesaikan," ujarnya.
Lebih lanjut Mantan Rektor Terpilih Universitas Dipenogoro (Undip)
itu menuturkan, UM akan menjadi peluang bagi pelajar yang memiliki
prestasi-prestasi olahraga yang ingin meraih pendidikan berkualitas.
"Sehingga tambahan menjadi 30 persen itu afirmasi lokal lebih
diperhatikan. Kemudian masing-masing perguruan tinggi diberi kesempatan
menerima para pelajar dengan prestasi olahraga, tapi tidak mengenyam
pendidikan dengan baik," terangnya.
Sementara untuk biaya pendaftaran UM sendiri, imbuh Nasir, tidak akan
mahal. Bahkan, dia siap menerima laporan jika ada kampus yang berani
mematok biaya pendaftaran. "Biaya pendaftaran murah, UM berkisar Rp150
ribu sampai Rp200 ribu. Kalau ada yang sampai mahal laporkan ke saya,"
tutupnya.
0 komentar:
Post a Comment