Tangerang - Tumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir
(TPA) Rawa Kucing, Kota Tangerang, bakal dimanfaatkan sebagai
alternatif Bahan Bakar Minyak (BBM) setelah alat pirolisis bantuan
Kementerian ESDM selesai dirakit. Alat tersebut akan beroperasi pada
Februari mendatang.
Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP)
Kota Tangerang Ivan Yudianto mengatakan, alat tersebut merupakan
teknologi generasi ke-12 yang berasal dari India. Bantuan itu sebagai
tindak lanjut penunjukan Tangerang sebagai percontohan Kementerian ESDM.
"Awalnya,
kami mengajukan ke kementerian untuk menerapkan teknologi pengolah
sampah menjadi sumber energi terbarukan. Ternyata disetujui dan
dipilihlah alat ini untuk diuji coba di kita," kata Ivan, Rabu
(13/1/2016).
Menurut Ivan, alat tersebut dibeli melalui lelang
oleh kementerian dengan anggaran Rp 15 miliar dari kantong APBN.
Pihaknya telah menyiapkan lahan dan bangunan seluas 1000 meter persegi
sebagai tempat pengoperasiannya.
"Bangunan sudah ada, tinggal mesin reaktornya yang sedang diimpor dari
India. Kalau sudah datang, tinggal dipasang dan dioperasikan saja," ujar Ivan.
Bila
sudah beroperasi nanti, pirolisis bisa menghasilkan sekitar 3.000 liter
BBM berkapasitas 60 ton sampah plastik. Ivan menerangkan, "Kalau kita
lihat, sampah yang dibuang ke TPA sekitar 1.000 ton per hari. Sampah
plastiknya sekitar 30 persen atau 300 ton per hari. Jelas, bisa
mengurangi beban kita."
Sekretaris DKP Kota Tangerang Sugiharto
Ahmad Bagja mengatakan, selain menunggu alat, pihaknya juga menunggu
regulasinya untuk menentukan siapa yang mengelola dan akan diapakan BBM
tersebut. Kesiapan itu penting, kata dia, agar jelas pemanfaatan
BBM yang dihasilkan.
"Kalau
misal BBM-nya mau dijual, kan harus ditentukan harga per liternya
berapa atau mau dimanfaatkan untuk kendaraan operasional pemerintah. Itu
harus dibuat regulasinya dulu oleh Kementerian ESDM. Kalau pusat maunya
nyerahin saja, tapi kita belum siap, gimana?" ujar Sugiharto setengah
bertanya.
0 komentar:
Post a Comment