Monday, February 29, 2016

Rp1,8 T untuk Dana Infrastruktur PTN

Ilustrasi: ShutterstockJEMBER - Perguruan tinggi negeri (PTN) rutin mengajukan proposal untuk mendapat dana pembangunan infrastruktur dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti). Namun, Kemristekdikti sendiri memiliki dana terbatas.
Direktur Jenderal Sumberdaya Ilmu Pengetahuan, Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (SD Iptekdikti) Kemristekdikti, Prof Ali Gufron Mukhti, PhD mengatakan, dana pembangunan infrastruktur di perguruan tinggi negeri terbatas, yakni Rp1,8 triliun.
"Seluruh perguruan tinggi negeri (PTN) sudah mengajukan anggaran untuk pembangunan infrastruktur kepada Kemenristekdikti yang totalnya mencapai Rp23 triliun, padahal anggaran yang tersedia hanya Rp1,8 triliun," kata Ghufron, di sela-sela peresmian laboratorium terpadu Universitas Jember, Jawa Timur, seperti dinukil dari Antara, Senin (29/2/2016).
Ghufron mengatakan, minimnya dana yang tersedia menyebabkan pihaknya harus berpikir keras dan membuat kebijakan untuk membagi dana infrastruktur tersebut secara adil dan merata, meskipun tidak bisa seadil-adilnya sesuai dengan kebutuhan yang mencapai Rp23 triliun.
Tahun ini, Kemristekdikti memberikan dana infrastruktur Rp20 miliar kepada Universitas Jember untuk membangun gedung laboratorium sosial humaniora. Fasilitas baru ini dibangun di samping laboratorium terpadu atau 'Center for Development of Advanced Science and Technology' (CDAST).
Ghufron mengapresiasi Universitas Jember yang sudah selangkah lebih maju dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan profesionalitas dengan mendirikan laboratorium terpadu tersebut.
"Sepertinya tidak banyak universitas yang memiliki laboratorium terpadu, namun saya tidak tahu persis jumlahnya universitas yang memiliki laboratorium terpadu seperti CDAST di seluruh Indonesia. Universitas Jember tampaknya lebih terdepan," katanya.
Sejauh ini, lanjut dia, Kemristekdikti mendorong seluruh PTN dapat meningkatkan sumber daya manusianya secara efektif dan efisien, serta meningkatkan kualitas untuk menuju universitas berkelas dunia.
"Laboratorium terpadu seperti CDAST sangat penting, sehingga kami dorong untuk dibangun universitas di seluruh Indonesia karena bisa digunakan oleh multidisplin ilmu, namun Unej justru sudah meresmikan laboratorium terpadu itu," ujarnya.
Sementara Rektor Universitas Jember M. Hasan mengatakan visi dibangun CDAST Unej yakni menjadi pusat pengembangan ilmu dan teknologi unggulan bertaraf internasional yang berwawasan lingkungan dan agroindustri, serta mampu berperan aktif dalam pembangunan bangsa melalui proses penelitian, pendidikan dan pengabdian masyarakat.
"Pengembangan bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah dilakukan dan dilembagakan dalam bentuk CDAST, sehingga dapat mewujudkan Universitas Jember sebagai 'center of excellent'. Lebih lanjut, pengembangan CDAST akan merupakan 'joint-use facility' untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengunaan fasilitas," kata Rektor Universitas Jember dua periode itu.

0 komentar:

Post a Comment