BENGKULU - 1.000 mahasiswa berprestasi di Universitas Bengkulu terancam kehilangan beasiswa Peningkatan Potensi Akademik (PPA) karena Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menghapus beasiswa itu.
"Ini sangat mengecewakan mahasiswa karena selama ini menjadi motivasi bagi mahasiswa untuk mempertahankan prestasi akademik," kata Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Bengkulu, Yusuf Kurniawan di Bengkulu, Sabtu (14/2/2015).
Ia mengatakan, penghapusan beasiswa PPA tersebut ditolak oleh organisasi mahasiswa se-Indonesia melalui koordinasi yang dilakukan melalui media sosial dengan tagar #savebeasiswaPPA.
Penghapusan beasiswa PPA ditegaskan dalam Surat Dirjen Pendidikan Kemendikdasmen Nomor 43/E.E3/BD/2015 bertanggal 26 Januari 2015. Dalam surat itu disebutkan bahwa beasiswa PPA direncanakan bersumber dari APBN Perubahan 2015. Namun, anggaran dari APBNP itu dialokasikan untuk pembangunan "Science and Technology Park" . "Bersama BEM seluruh Indonesia kami sudah mengirim surat ke Kementerian yang isinya menolak keputusan itu," kata Yusuf.
Bahkan sebagian perwakilan BEM se-Tanah Air sudah bertemu dengan Dirjen Pendidikan Tinggi untuk mendesak pengalokasian beasiswa tersebut. Hasilnya, kata Yusuf, Direktur Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Prof Supriadi Rustad menyatakan bahwa beasiswa PPA akan tetap diadakan dan surat edaran Nomor : 43/E.E3/BD/2015 akan direvisi. "Kami menunggu komitmen Dirjen Dikti untuk merevisi surat edaran itu dan BEM akan terus mengawal informasi ini hingga surat edaran baru diterbitkan," katanya.
Yusuf mengatakan, beasiswa PPA dan Bidik Misi selama ini dialokasikan untuk mahasiswa yang memiliki prestasi akademik dan memiliki berbagai prestasi lainnya. Pemberian beasiswa sebesar Rp2,1 juta per semester tersebut menjadi motivasi mahasiswa untuk senantiasa meningkatkan prestasi.
0 komentar:
Post a Comment