Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendukung diimplementasikannya buku Standar Akuntansi Keuangan (SAK) per 1 Januari 2015 mendatang. Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman D Hadad, mengatakan keberadaan buku SAK ini bisa memberikan kualitas dan kuantitas yang baik bagi akuntan Indonesia, terlebih dalam menghadapi pasar bebas ASEAN.
“Kami berharap dapat berdampak pada kualitas dan kuantitas akuntan yang terus dapat terjaga,” kata Muliaman dalam seminar International Financial Reporting Standards (IFRS) di Jakarta, Rabu (10/12).
Menurutnya, standar akuntansi yang berbasis IFRS sangat penting terutama bagi perusahaan yang ingin merambah dunia internasional. Laporan keuangan perusahaan yang ingin go internasional tersebut setidaknya berdasarkan pada standar IFRS, sehingga terjadi kesetaraan dalam penyusunan standar akuntansi oleh akuntan Indonesia dengan luar negeri.
Sebagai asosiasi, keberadaan Dewan Standar Akuntan Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK IAI) sangat besar dalam berkontribusi penyusunan SAK ini. Atas dasar itu, lanjut Muliaman, OJK berharap ke depan ada kerjasama lanjutan antara otoritas dengan DSAK-IAI dalam mendukung implementasi buku SAK tersebut.
“Kami berharap ada semacam penandatanganan MoU antara keduanya dalam mendukung implementasi dari Buku SAK ini,” kata Muliaman.
Di tempat yang sama, Ketua DSAK IAI Rosita Uli Sinaga mengatakan salah satu perubahan dari buku SAK adalah terdapatnya proses konvergensi IFRS tahap dua. Misalnya, berkaitan dengan laporan konsolidasi, investasi pada anak perusahaan, investasi pada asosiasi atau saat terjadi joint arrangement (pengaturan bersama).
Dalam seminar ini, kata Rosita, juga akan dibahas mengenai akuntansi untuk menara komunikasi (menara BST) dan akuntansi untuk industri perkebunan. Keduanya dianggap menjadi hambatan besar dalam proses konvergensi standar akuntansi IFRS di Indonesia. Bukan hanya itu, Indonesia juga belum mengadopsi standar akuntansi international untuk agrikultur karena dinilai akan memberatkan perusahaan perkebunan.
“Dua isu ini telah dibahas oleh dewan standar akuntansi internasional (International Accounting Standard Boards/IASB) di London, namun pada hari ini kami mengundang anggota IASB dan dewan standard negara-negara lain untuk berdiskusi langsung dengan para pelaku industri di Indonesia khususnya membahas isu menara komunikasi dan perkebunan,” tutur Rosita.
Anggota Dewan Pengurus Nasional IAI, Ito Warsito, mengatakan berlakunya buku SAK pada 1 Januari 2015 mendatang berarti tinggal sedikit lagi menuju adopsi penuh IFRS. Hal ini merupakan salah satu bentuk komitmen DSAK IAI terhadap kebijakan konvergensi IFRS.
“Ini bentuk komitmen DSAK IAI terhadap kebijakan konvergensi IFRS untuk menuju full adoption,” tutup Ito yang juga menjabat sebagai Direktur Utama Bursa Efek Indonesia ini.
Sumber:
http://www.hukumonline.com/berita/baca/lt5488099495ea9/ojk-dukung-implementasi-buku-sak
Wednesday, December 10, 2014
OJK Dukung Implementasi Buku SAK Diharapkan kuantitas dan kualitas akuntan dapat terjaga dalam menghadapi pasar bebas ASEAN.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment