Berita politik hari ini – Jokowi disebut tidak bisa mengontrol partai yang membentuk Koalisi Indonesia (KIH) pendukungnya. Jangankan untuk koalisi, presiden Joko Widodo diyakini juga bukan ‘tokoh utama’ di PDI Perjuangan. Demikian yang disampaikan oleh pengamat politik Burhanuddin Muhtadi.
Burhanuddin mengambil istilah ‘mengontrak’ untuk gambaran posisi Joko Widodo di dalam partainya sendiri, PDI-P. Meskipun Jokowi adalah kader partai berlambang banteng moncong putih, pihak yang menguasai partai tersebut tetaplah Megawati Soekarnoputri, sang ketua umum.
Disampaikan Burhanuddin Muhtadi seperti dikutip Kompas, “Tidak ada satu pun partai yang dapat dikontrol oleh Jokowi. Sekalipun PDI-P, yang ngontrol bukan Jokowi, tapi pemilik kontrakannya, Megawati. Kalau Jokowi cuma ngontrak saja.”
Burhanuddin mendasarkan argumennya pada pemilihan dan penempatan menteri dalam Kabinet Kerja. Jokowi dianggap sulit melakukan manuver karena ia tidak bisa mengabaikan partai politik yang mengusung dalam pemilihan presiden kemarin. Di satu sisi, kondisi ini juga tantangan bagi sang presiden baru.
“Placing menteri dalam kabinet, Presiden sesuci apa pun dia tidak bisa mengabaikan partai politik. Bidang hukum diisi orang parpol itu mengenaskan. Ini tantangan Jokowi, berhadapan dengan parpol, termasuk pendukungnya sendiri,” ungkap Burhanuddin yang berharap Jokowi punya keberanian untuk mengontrol partai pendukung pemerintah.
Sebelumnya, Jokowi dan JK pernah menjanjikan kabinet ramping sebelum menduduki jabatan presiden dan wakil presiden. Namun ketika jumlah menteri di Kabinet Kerja tetap di atas 30, Joko Widodo menegaskan bahwa jumlah ini tetaplah ramping jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia yang harus dilayani pemerintahannya.
Sumber:
http://sidomi.com/345514/jokowi-tak-bisa-kontrol-partai-cuma-numpang-ngontrak-di-pdi-p/
0 komentar:
Post a Comment