Saturday, July 25, 2015

Rupiah Bisa Disembuhkan dengan Obat Dalam Negeri

\Rupiah Bisa Disembuhkan dengan Obat Dalam Negeri\
JAKARTA - Volatilitas nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih akan terus berlanjut hingga akhir tahun. Salah satu sentimen yang menyebabkan akan terjadinya volatilitas Rupiah berasal dari Bank Sentral Amerika, Federal Reserve, yang rencananya akan menaikkan suku bunga menjelang akhir tahun ini.

“Saya kira potensi naik turunnya masih ada, apalagi jangan lupa Fed Fund Rate kemungkinan akan naik September atau Oktober yang tentunya dampaknya kepada Indonesia,” ujar Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Sri Adiningsih kepada Okezone, Jakarta, Sabtu (25/7/2015).
Namun demikian, dia berharap, potensi volatilitas Rupiah dapat diiringi dengan mulai membaiknya kondisi dalam negeri dengan berbagai kebijakan pemerintah yang kini sudah mulai terlihat hasilnya.
“Rencana kerja sudah mulai kelihatan hasilnya dan juga berbagai kebijakan yang diambil itu sudah mulai tampak hasilnya, harapannya akan bisa mengurangi potensi volatilitas yang terjadi,” tukasnya.
Sekadar informasi, nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka anjlok menembus pelemahan terendah. Rupiah pagi ini mendekati pelemahan terendahnya di Rp13.450 per USD.

Pasca-Lebaran, Apa Kabar Rupiah di Money Changer?

JAKARTA - Pasca-Lebaran transaksi jual beli mata uang asing di tempat penukaran uang atau money changer mengalami penurunan. Padahal, nilai tukar Rupiah sempat melemah tajam pada perdagangan hari ini.
Tempat penukaran uang Valuta Remittance mengungkapkan, transaksi usai Lebaran melandai. "Sebelum Lebaran dan di hari biasa, per hari bisa mencapai 200 transaksi jual beli," ucapnya kepada Okezone di Jakarta, Jumat (24/7/2015).
Sayangnya, Valuta Remittance tidak mengungkapkan alasan mengapa transaksi jual beli mata uang asing menurun. Walaupun demikian, diakuinya, jika dolar AS tetap menjadi yang terfavorit transaksinya.
Selain itu, dia mengatakan, kecenderungan transaksi jual mata uang asing khususnya dolar AS masih tinggi dibandingkan beli.
"Kalau sudah Lebaran transaksi jual dolar AS masih lumayan dibandingkan transaksi beli. Apalagi sekarang kan, Rupiah melemah, yang jual sangat banyak," tuturnya.
Berikut Beberapa daftar nilai tukar valuta asing di Valuta Ramittance :
Rupiah terhadap dolar AS : Rp13.415.
Rupiah terhadap dolar Kanada : Rp10.825.
Rupiah terhadap EURO : Rp14.740.
Rupiah terhadap Yen : Rp10.845.

Sunday, July 12, 2015

Vietnam Mengusir Keturunan Cina, Karena Sudah Mengancam Kepentingan Nasionalnya

Di Vietnam meledak gerakan anti Cina. Rakyat Vietnam sudah muak dan jijik dengan pendatang Cina, yang menjadi parasit, bahkan mereka mulai mau menjajah negeri Vietnam.

Berbagai sektor mereka kuasai. Inilah yang menjadi faktor meledaknya gerakan anti- Cina di Vietnam yang semakin besar. Kondisi ini yang mendorong Beijing bertindak cepat menyelamatkan warganya. Lima kapal angkut dikirim mengevakuasi warga keturunan Cina dari negara Asia Tenggara itu.

Sudah satu kapal yang tiba membawa pulang tiga ribu warga Cina di Vietnam. Satu kapal itu diberangkatkan dari Provinsi Hainan kemarin (18/5).

Tak hanya melalui jalur laut, pemerintah Cina juga bergerak cepat lewat udara. Menggunakan pesawat carter, 16 warganya yang dalam kondisi kritis akibat aksi kekerasan demonstran anti-Cina diterbangkan keluar Vietnam.

Akibat kerusuhan yang pecah pertengahan akhir pekan lalu, dua warga Cina tewas. Seratus lainnya dikabarkan cedera. Beberapa insiden kekerasan terparah terjadi di Provinsi Ha Tinh, pantai tengah Vietnam.

Perusahaan asing, khususnya yang dikelola warga Cina dan Taiwan, dibakar, dijarah, serta dirusak para demonstran. Kemarahan mereka dipicu oleh langkah Beijing membangun kilang minyak dan menyiagakan perlengkapan pengeboran di Laut Cina Selatan yang diklaim kedua negara sebagai wilayah teritorialnya.

Demonstrasi yang berujung kerusuhan itu diawali dari dibukanya keran protes anti-Cina oleh pemerintah Vietnam 11 Mei lalu. Padahal, sebelumnya demonstrasi dilarang di negeri komunis itu. Kebijakan itu berbuntut blunder karena demonstrasi semakin tak terkendali dan melibatkan tokoh-tokoh oposisi di dalam negeri Vietnam.

Akhirnya Sabtu (17/5) pemerintah Hanoi mengirimkan pesan berantai kepada seluruh pengguna telepon seluler. Isinya bahwa Perdana Menteri Nguyen Tan Dung memperingatkan warganya untuk tidak terlibat dalam demonstrasi ilegal, karena dianggap mengganggu ketenteraman publik.

Menteri Keamanan Publik Tran Dai Quang seperti dikutip VNA Sabtu (17/5) menyayangkan penyerangan terhadap warga Tionghoa di Vietnam. Puluhan polisi juga terluka saat berupaya mengendalikan kemarahan massa.

Meski demikian, situasi di Laut Cina Selatan tetap saja panas. Kedua pihak belum memperlihatkan tanda-tanda menarik diri untuk meredam ketegangan. VNA melansir Cina terus memperlihatkan agresivitasnya dengan mengirim lebih banyak kapal perang ke wilayah dekat pengeboran minyak. Vietnam mendesak Cina segera menarik fasilitas kilangnya dari wilayah sengketa.

Nguyen Van Trunng, petugas di Departemen Pengawas Maritim menyatakan, Cina menempatkan 119 kapal di wilayah sengketa pada Sabtu pagi. Armada tersebut termasuk kapal perang, patroli laut, dan kapal nelayan. Beberapa di antaranya bahkan memprovokasi dengan menabrak kapal Vietnam dan menembakinya dengan meriam air.

Cina punya pendapat sendiri soal pendirian sikapnya. Beijing menyatakan, tindakannya adalah respons dari provokasi kapal Vietnam yang mengganggu operasional pengeboran minyak lepas pantai.

Beijing menyatakan telah memberlakukan "zona pengusiran" dengan radius tiga mil dari sekitar kilang. Kilang itu dikelola perusahaan migas negara CNOOC.

"Kami tidak menciptakan masalah, tapi kami tidak takut menghadapi masalah ini," tegas Jenderal Fang Fenghui, kepala staf jenderal Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkong (PLA), Kamis (15/5) saat melawat ke Amerika Serikat.

"Kalau menyangkut teritori, sikap kami tegas. Kami tidak akan mundur satu langkah pun," tandas Fang.

Beijing juga menyatakan akan meninjau ulang sejumlah kerja sama bilateral kedua negara. Selain itu, travel warning dikeluarkan untuk warga Tiongkok yang akan berkunjung ke Vietnam.

KTT ASEAN pertengahan Mei lalu juga membahas secara khusus sengketa wilayah di Laut China Selatan yang melibatkan Filipina, Vietnam, Malaysia, Brunei Darussalam, Taiwan, dan Tiongkok tersebut.

Namun, perhimpunan bangsa Asia Tenggara itu tidak mengambil langkah frontal karena ingin menjaga hubungan baik dengan Negeri Tirai Bambu tersebut. Alhasil, tidak ada sikap tegas dari ASEAN untuk bernegosiasi dengan Beijing.

Cina terus melakukan langkah-langkah agresifitasnya dan ingin memperluas pengaruhnya militer ke Cina Selatan. Tindakan pemerintah Cina ini menimbulkan sentimen anti Cina. Termasuk aksi menentang penguasaan oleh berbagai perusahan Cina di Vietnam.

Kondisi di Vietnam sama dengan di Indonesia, dimana kelompok komunitas melakukan penguasaan terhadap sumber-sumber ekonom Indonesia.  Di mana konglomerat Cina sudah menguasai 85 persen  ekonomi Indonesia

Friday, July 10, 2015

PERTALITE Akan Hadir Setelah Bulan Ramadhan


PT Pertamina (Persero) menyatakan BBM teranyarnya, Pertalite, segera meluncur setelah momentum Lebaran.

"Kami fokus ke Lebaran dulu. Baru setelah itu Pertalite. Karena Lebaran ini butuh perhatian khusus," jelas Senior Vice President Fuel Marketing & Distribution Pertamina, M Iskandar, di Jakarta, Rabu (8/7/2015) malam.

Dia menjelaskan, semua proses uji coba telah selesai. Pertamina juga telah mengantongi semua izin yang dibutuhkan untuk menerbitkan bensin baru RON 90 ini.

"Dalam waktu dekat akan diluncurkan. Sudah dapat Green light dari pemerintah," ucapnya.

Selanjutnya, pihaknya akan mulai melakukan koordinasi dengan SPBU. Di mana nantinya nozle yang idle akan dialokasikan untuk Pertalite. Misalnya, kalau di Jakarta itu yang idle (jarang digunakan) adalah yang solar. Dan SPBU itu punya empat (nozle) untuk solar. Maka bisa dialihkan satu untuk Pertalite.

"Yang pasti setelah Lebaran, Pertalite sudah ada di SPBU," tutupnya.


Sumber: Okezone.com

Thursday, July 9, 2015

Lebih Dari Setengah Juta Peserta SBMPTN Gagal

Leih dari setengah juta peserta ujian tulis dan keterampilan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2015 dipastikan kalah kompetisi memperebutkan kursi kampus negeri. Pasalnya, berdasarkan data panitia SBMPTN 2015, tercatat ada 693.185 orang pendaftar, namun kuota yang tersedia untuk 74 PTN penyelenggara hanya sekira 110 ribu kursi.

Pengumuman SBMPTN 2015 rencananya dilakukan secara online pada Kamis (9/7/2015) mulai pukul 17.00 WIB sore. Menteri Ristek, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Prof M Nasir bersama panitia SBMPTN 2015 di akan menyampaikan langsung data kelulusan ini di Kantor Kemenristekdikti, Jakarta. Sementara itu, pengumuman SBMPTN 2015 di media cetak baru akan dilakukan pada edisi esok hari, Jumat, 10 Juli.

Ketua Umum SBMPTN 2015 Prof Rochmat Wahab menyatakan, peserta yang dinyatakan lulus SBMPTN harus segera melakukan verifikasi data dan registrasi ke PTN yang dipilihnya. Setiap kampus memiliki jadwal verifikasi data dan registrasi masing-masing.

"Jika tidak registrasi, peserta bersangkutan dianggap mengundurkan diri dari haknya dan statusnya sebagai calon mahasiswa baru," ujar Rochmat.

Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) itu mengatakan, pelaksanaan SBMPTN 2015 terbilang cukup sukses, kredibel dan akuntabel. Meski sempat diwarnai temuan kecurangan yang diduga perjokian di beberapa titik wilayah pelaksanaan, panitia langsung merespons temuan tersebut dan menindaklanjuti hingga ke petugas berwajib.

"Pengalaman ini sangat berharga agar ke depan bisa lebih baik lagi," katanya.

Peserta SBMPTN 2015 mencapai 693.185 orang, termasuk 90.686 orang di antaranya pendaftar beasiswa Bidikmisi. Sedang kuota SBMPTN yang disediakan PTN sekira 110 ribu kursi. Jumlah penyelenggara SBMPTN 2015 tercatat 74 PTN.

Dari 693.185 peserta SBMPTN 2015, rinciannya untuk Kelompok Sains dan Teknologi (Saintek) tercatat 260.767 pendaftar, Kelompok Sosial dan Humaniora (Soshum) sejumlah 277.677 pendaftar dan Kelompok Campuran terdapat 154.741 pendaftar. Sedangkan daya tampung 74 PTN sejumlah 99.223 kursi.

Sumber: Okezone.com

Idealisme Mahasiswa Runtuh di Tahun Ajaran Baru


Terkadang Idealis yang sangat diagung-agungkan Mahasiswa tidak cukup hanya karena sadar saja, melainkan butuh komitmen untuk menjalankannya. Mahasiswa yang berkewajiban sebagai agent of control memang mudah mengontrol penguasa. Mudah, karena tidak diposisi mereka. Kalau sudah diposisi seperti itu, belum tentu mampu mempertahankan Idealisme tadi.

Sebagai contoh setiap Penerimaan Mahasiswa Baru. Hampir seluruh mahasiswa lama bergembira karena menurut mereka pada saat itu lah rezeki bertaburan mulai dari kasus biaya parkir yang sangat mahal, akan tetapi hal itu wajar-wajar saja. Yang lebih ironis adalah mahasiswa yang bekerjasama dengan salah satu birokrasi kampus untuk menjadi "calo" dalam penerimaan mahasiswa baru. Kalau ada birokrasi yang terlibat, kesimpulan kita sederhana "mereka ingin memenuhi kebutuhan keluarganya". Akan teapi, apabila mahasiswa yang terlibat hal tersebut, maka marilah masing-masing kita berkesimpulan.

Dalam sebuah perkuliahan seorang Dosen yang dikenal Idealis pernah bertanya.
Kalau BBM naik, Mahasiswa turun ke jalan untuk menolak.
Kalau Harga sembako naik, Mahasiswa turun ke jalan untuk menolak.
Kalau SPP naik, Mahasiswa turun ke jalan untuk menolak.
Tapi kalau jatah bagi hasil yang berasal dari uang calon adik-adik Mahasiswa Baru naik, siapa yang turun?
(Mahasiswa lama diam seribu bahasa. Mereka hanya tertunduk dan saling pandang satu sama lain)

bisa dipastikan, mereka inilah yang ketika jadi pejabat nanti bermental pemeras. Idealis jika tidak mendapat jatah, dan apatis ketika berkuasa. Selama tahun ajaran baru para calon koruptor baru. (***)

Saturday, July 4, 2015

Ketika Rasionalitas Sudah Tidak Lagi Melahirkan Kebahagiaan


Ketika Rasionalitas Sudah Tidak Lagi Melahirkan Kebahagiaan, begitulah yang terjadi pada Negara kita sekarang. Dimulai dari kenaikan harga BBM pada tanggal 28 Maret padahal saat itu harga minyak dunia sedang turun dengan alasan "pemerintah harus menyetok minyak untuk Indonesia".

Dan pada saat ini pemerintah mulai berusaha mecari-cari alasan supaya dapat merasionalkan peraturan baru BPJS Ketenagakerjaan tentang JHT dimata para buruh. Dimulai dari alasan seorang Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri yang beralasan peraturan tersebut Menguntungkan Pekerja karena jumlahnya yang makin besar.

Lebih jauh, Hanif hanya ingin JHT berfungsi sebagaimana mestinya dan menurutnya masyarakat memiliki kebiasaan mengambil semua uang atau barang yang ia miliki. Padahal, dalam konteks jaminan sosial, semua fase harus terlindungi. Hanif mencontohkan dengan anologi THR "Tunjangan Hari Raya, yang dibayarkan dua bulan sebelumnya. Masyarakat habis menggunakan tunjangan tersebut dalam waktu singkat" ucap beliau.

Pesan singkat dari saya
"Kaum buruh sudah bekerja dengan keras untuk menghidupi keluarganya. Kebutuhan hidup sehari-hari jauh dari kata cukup. Dalam bekerjapun mereka tidak lupa menyisihkan gajinya untuk masa tidak produktifnya nanti. dan apakah Bpk. Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakir sadar bahwa kebutuhan buruh di Indonesia itu berbeda-beda ? dan bagaimana jadinya bila anda berada pada posisi buruh ? apa yang anda rasakan bila Jaminan Hari Tua anda baru bisa cair setelah 10 tahun jadi anggota sedangkan anda sedang membiayai pendidikan anak anda, membiayai kehidupan keluarga anda sehari-hari ? dan setelah 10 tahun hanya dapat diambil 10% dan sisanya ketika umur anda mencapai 56 tahun, apakah anda sudah bisa merasakan apa yang dirasakan buruh saat ini ?"

KELUARKANLAH PERATURAN RASIONAL YANG MELAHIRKAN KEBAHAGIAAN BUKAN PERATURAN RASIONAL YANG TIDAK LAGI MELAHIRKAN KEBAHAGIAAN.

Thursday, June 11, 2015

PECAT UU PT, Mahasiswa Makassar Duduki DPRD Provinsi Sulawesi Selatan


JHIMAT-Makassar, Ratusan mahasiswa aksi dari Gerakan Mahasiswa UNM, UNHAS Bersatu, Politeknik Ujung Pandang, dan UIN Makassar yang tergabung dalam Aliansi Pergerakan Cabut Undang-undang Pendidikan Tinggi (PECAT UU PT) tadi (11/06) menggelar aksi dengan menduduki Gedung DPRD Provinsi Sulawesi Selatan.
Dalam aksi ini demonstran menuntut agar  UU-PT No. 12 Tahun 2012 agar dicabut dikarenakan UU tersebut sangat membatasi masyarakat dalam memperoleh pendidikan di PTN.

Berikut bunyi dari UU-PT No. 12 Tahun 2012 "PTN wajib mencari dan menjaring calon mahasiswa yang memiliki potensi akademik tinggi, tetapi kurang mampu secara ekonomi dan calon mahasiswa dari daerah terdepan, terluar, dan tertinggal untuk diterima paling sedikit 20%(dua puluh persen) dari seluruh mahasiswa baru yang diterima dan tersebar pada semua Program Studi (Pasal 74, ayat 1)


Drs. Marjono dari Komisi E bidang Kesejahteraan Sosial berjanji akan membuat pertemuan antara Praktisi Pendidikan, semua Rektor PTN, dan Aliansi PECAT UU-PT.

"Dialog ini akan kami usahakan terlaksana pada hari Selasa 16 Juni 2015" ucap Marjono.

Sunday, June 7, 2015

Beginilah Nasib Pedih Muslim Rohingya

 Presiden Myanmar mengatakan kepada PBB, hanya ada dua solusi untuk sekitar suku Rohingya di negaranya: tinggal di kamp pengungsi atau dideportasi.
Presiden Thein Sein mengatakan, Myanmar akan mengirim kaum Rohingya pergi "jika ada negara ketiga yang mau menerima mereka." "Kami akan mengambil tanggung jawab atas suku-suku etnik kami, tapi tidak mungkin menerima orang-orang Rohingya yang masuk secara ilegal, yang bukan termasuk etnik Myanmar," katanya kepada Komisaris Tinggi PBB Urusan Pengungsi, Antonio Guterres.
Pada bulan Juni, bentrokan antara kaum Rohingya yang Muslim dan etnik Rakhine mengakibatkan paling tidak 80 orang tewas dan ribuan lainnya mengungsi.
Setelah puluhan tahun mengalami diskriminasi, kaum Rohingya kini tidak punya negara atau stateless. Myanmar pun membatasi gerak mereka dan  tidak memberi hak atas tanah, pendidikan dan layanan publik, demikian dikatakan PBB.
Suku Rohingya yang kehadirannya di Myanmar dan Bangladesh ditolak selama bertahun-tahun menyebabkan banyak diantara mereka yang bermigrasi ke Malaysia atau Thailand. Diperkirakan ada 300 ribu orang yang tinggal di dua negara tersebut.
Menurut badan urusan migrasi dan imigran PBB, UNHCR, sekitar satu juta orang Rohingya kini diperkirakan hidup di luar Myanmar, tapi belum ada negara ketiga yang bersedia menerima mereka.
Misalnya Bangladesh,  yang telah menolak perahu-perahu Rohingya yang tiba di perairannya sejak kerusuhan itu.
Meskipun aparat keamanan berhasil meredam kerusuhan, puluhan-ribu orang masih berada di kamp-kamp penampungan pemerintah. Program Pangan PBB melaporkan mereka telah menyediakan makanan untuk sekitar 100 ribu orang.
Etnis Rohingya dan Rakhine kerap saling menuduh soal siapa yang pertama kali melakukan serangan. Bentrokan menyusul insiden pemerkosaan dan pembunuhan seorang wanita pemeluk Budha setempat yang diduga dilakukan salah satu warga Rohingya.
Serangan pembalasan pun dilakukan oleh massa Rakhine, 10 orang Muslim tewas pada tanggal awal Juni lalu. Hingga saat ini keadaan darurat masih berlaku di beberapa daerah.

Wednesday, May 20, 2015

Beras plastik bikin geger negara se-Asia Tenggara


Ternyata kabar beredarnya beras bercampur plastik dipasok dari China berembus di banyak negara Asia Tenggara. Warga Singapura sepekan terakhir menerima pesan berantai dari Whatsapp maupun Facebook tentang bahan makanan berbahaya tersebut.

Dilaporkan oleh the Star, Selasa (19/5), tidak jelas dari mana pesan mencemaskan warga Singapura itu beredar. Sebagian bilang kalau isu itu berembus dari Vietnam. Di Negeri Paman Ho Chi Minh ini, warga juga paranoid akibat peredaran beras yang sangat aneh setelah dimasak. Dengan begitu, Indonesia, Vietnam, Malaysia, dan Singapura mengalami masalah yang sama. Terteror beras campuran resin plastik yang konon dipasok dari kawasan Taiyuan.

Menteri perdagangan dalam negeri, kerja sama dan konsumen Malaysia Hasan Malek sudah mengingatkan bawahannya agar gerak cepat menanggapi adanya kabar beras palsu. " Berita itu mungkin benar atau salah kita tidak tahu. Kita juga belum tahu apa beras itu sudah masuk ke negara kita," ujarnya.

Para distributor beras di Malaysia juga khawatir, apalagi beras tersebut akan sulit dibedakan jika dicampur dengan beras lain. Untuk mencegah beredarnya beras tersebut, Hasan langsung membentuk tim investigasi. Tim ini akan fokus pada pedagang beras eceran di desa dan daerah pinggiran.

"Kita akan memimpin investigasi ini, namun jika ada masyarakat yang menemukan beras ini harap melaporkan ke kementerian. Semua laporan akan kami tindaklanjuti," kata Malek.
Pemerintah Indonesia ikut

Sumber:
http://www.merdeka.com/dunia/beras-plastik-bikin-geger-negara-se-asia-tenggara.html

Saatnya Akuntan Indonesia Siap Hadapi MEA 2015

LEBIH dari satu dekade yang lalu, visi ASEAN 2020 telah sepakat mem­bentuk sebuah pasar tung­gal di Kawasan Asia Tenggara un­tuk mewujudkan kawasan eko­nomi yang stabil, makmur dan ber­daya saing tinggi. Percepatan pem­bentukan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 kemudian disah­kan setelah para pemimpin ASE­AN menyepakati pembentukan yang awalnya tahun 2020 menjadi 2015 pada KTT-12 ASEAN di Cebu, Fili­pina. Kesepakatan tersebut diper­kirakan akan mengubah wa­jah ekonomi Indonesia secara be­sar-besaran karena akan terjadi per­gerakan bebas barang, jasa, inves­tasi, tenaga kerja terampil serta ali­ran modal.
   Realisasi tujuan akhir dari integrasi ekonomi yang didasarkan konver­gensi negara-negara ASE­AN tentunya berdampak lu­as pada pere­konomian bangsa. Apa­lagi kebi­jakan MEA 2015 tidak ha­nya mem­buka arus perdagangan ba­rang atau jasa, tetapi juga pasar te­na­ga kerja profesional yang sa­lah sa­tunya adalah pekerjaan akun­tan. Sementara, akuntan Indo­ne­sia masih dikategorikan minim, ba­ik secara kuantitas maupun kua­li­tas. Melihat kondisi yang kru­sial tersebut, Pemerintah Indo­ne­sia pun tidak tinggal diam. Pe­merintah melakukan perubahan re­gulasi tentang perizinan akuntan be­re­gister di Indonesia serta men­dukung penyusunan standar pro­fessional dan sertifikasi profesi. Se­mua upaya dilakukan hanya de­ngan satu alasan. Indonesia tidak ingin menjadi tuan rumah yang ha­nya menonton di negeri sendiri. Di tengah persaingan yang ketat, Indo­nesia tidak menginginkan posisi akuntan dan pembukuan justru di­ram­pas oleh akuntan asing.
   Kekhawatiran pemerintah akan kom­petensi akuntan Indonesia telah men­dorong pemerintah menetapkan Mu­tual Recognition Arra­ngement on Accountancy Ser­vices dengan diter­bitkannya Pera­turan Menteri Keua­ngan Re­pub­lik Indonesia No­mor 25/PMK.01/2014 pada tanggal 3 Feb­ruari 2014 tentang Akuntan Be­re­gis­ter Negara oleh Kementerian Ke­uangan. Peluang untuk menjadi akun­tan beregister juga semakin ter­buka bagi kalangan lulusan S1 dari berbagai displin ilmu untuk mengi­kuti ujian Certified Public Accoun­tant (CPA) dan Chartered Accountant (CA) secara langsung tanpa perlu mengikuti pendidikan profesi khusus. Certified Public Accountant (CPA) adalah program sertifikasi untuk auditor dan Char­tered Accountant (CA) adalah prog­ram sertifikasi untuk akuntan selaku pe­nyusun laporan keuangan. 
   Sebelum peraturan baru ber­laku untuk menjadi seorang akun­tan beregister, para lulusan S1 Akuntansi atau bidang ilmu lain ha­rus mengambil Pendidikan Pro­fesi Akuntansi (PPAK) selama 9-24 bulan (tergantung kelas dan uni­ver­sitas yang diambil) dengan menye­le­saikan pendidikan 21-30 SKS un­tuk mendapatkan gelar Akuntan (Ak). Singkat kata, kebijakan tan­pa mengikuti PPAK dan S1 dari berbagai disiplin ilmu dapat mengikuti Ujian Sertifikasi Akuntan adalah untuk mempersiapkan para akuntan Indonesia yang berkualitas global dan mampu bersaing dengan akuntan-akuntan dari negara lainnya. 
   Ketua Institut Akuntan Publik In­donesia (IAPI), Tarko Sunaryo per­nah menyatakan adanya kekha­watiran akuntan Indonesia akan ka­lah saing dengan akuntan negara tetang­ga dikarenakan kurangnya penya­daran tentang kompetisi yang semakin ketat. Kemampuan da­lam berbahasa Inggris juga men­jadi salah satu kendala akuntan In­donesia menyambut MEA 2015. Sedangkan, negara tetangga meng­ganggap Indonesia adalah pang­sa pasar yang strategis untuk dima­suki. Oleh karena itu, akuntan Indo­nesia harus bergegas sebelum dima­suki akuntan asing.
 “Menurut saya akuntan Indo­ne­sia belum siap. Persiapan dan wak­tu yang diberikan kurang dan terlalu tergesa-gesa serta pem­be­kalan di kampus-kampus masih ku­rang. Apalagi akuntan Indonesia ma­sih asing dengan International Financial Reporting Standards” ungkap Supriyanto SE, MM, CPA yang merupakan auditor sekaligus akuntan pendidik yang sudah men­jalani profesinya selama 6 tahun. Be­liau telah mendapatkan gelar CPA setahun yang lalu. Menurut pan­d­angan beliau, MEA 2015 diber­lakukan dalam rentetan waktu yang terlalu singkat. Meskipun Ika­tan Akuntan Indonesia (IAI) telah me­lakukan langkah besar untuk mem­persiapkan akuntan Indonesia dengan ujian CA dan IAPI mempersiapkan auditor dengan ujian CPA, masih banyak akuntan yang bingung akan manfaat dan tu­juan gelar tersebut.
“Kesimpulannya terlalu last mi­nute. Kita kalah di kuantitas dan juga kualitas”. Selain itu, kesa­daran akan MEA 2015 yang masih le­mah di kalangan akuntan dan pe­ru­sahaan justru memperoleh respon yang pasif. “Tidak ada gam­baran ancaman sebesar apa yang akan terjadi karena kurangnya sosialisasi dan pembekalan kepada para mahasiswa dan para akuntan praktisi, sehingga kepedulian terha­dap MEA 2015 sangatlah kurang”. 
   Ketidakpedulian para akuntan me­mang tergambar jelas oleh para maha­siswa maupun lulusan Sarjana Akun­tansi, terutama oleh lulusan dan mahasiswa Sarjana Akuntansi di Kota Batam. Padahal Batam meru­pakan wilayah perbatasan yang paling dekat dengan negara-ne­gara ASEAN. Bahkan ada yang di antara mereka tidak tahu apa itu MEA 2015 dan apa dampaknya terha­dap pasar Indonesia. Sedang­kan MEA 2015 sudah di depan mata dan pemerintah sudah merasa was-was takut terancam. Sesungguhnya me­reka bukan tidak tahu, melainkan ku­rang peduli.
Tantangan akuntan Indonesia da­lam MEA 2015 bukan lagi masa­lah individual dan bukan juga ma­sa­lah profesi. Kini, tantangan ini telah menjadi masalah nasional yang menyangkut kemajuan profesi nanti. Janganlah Indonesia menjadi peng­guna jasa akuntan negara lain, ketimpang akuntan negara sendiri. Negara lain memandang Indonesia sebagai pangsa pasar yang strategis untuk dimasuki, tapi apakah kita menyediakan kesempatan ini terbu­ka lebar untuk dijajahi akuntan asi­ng? Tentu saja tidak. Dari sisi kom­­­pe­tensi dan keahlian, akuntan In­do­nesia sesungguhnya mampu ber­saing karena standar pendidikan dan infra­struktur pengembangan kom­­petensi terus diperbaiki dan te­rus di­tuntut mengikuti standar inter­nasional. Apabila kita mampu men­capai sinergitas dan memiliki strategi untuk menjadi juara, kita bisa menang. Artinya, peningkatan kualitas dan kuantitas harus terus kita pantau.
   Indonesia justru memiliki potensi besar karena menurut data dari IAI, akuntan beregister saat ini sudah mencapai 52.000 dan jumlahnya terus bertambah s­e­tiap tahun karena banyak lulusan prog­ram studi akuntansi dari berbagai uni­ver­sitas di Indonesia. Kuantitas ti­dak menjadi hal yang krusial, na­mun yang perlu kita cermati ada­lah jumlah akuntan publik yang per­­tum­buhannya kurang signifikan (ku­rang dari 4%) dan rendahnya pe­minat yang mengambil program profesi.
Melihat kondisi-kondisi di atas, sudah saatnya akuntan Indo­ne­sia bangun dari tidurnya. Ke­luar dari zona nyaman dan mening­kat­kan kompetensi melalui ujian ber­ser­tifikasi. Dengan mendapatnya serti­fikasi akuntan, para akuntan da­pat membuka kantor akuntan mi­lik sendiri dan berhak melakukan pengau­ditan. Dengan bertambahnya akuntan bersertifikat, secara lang­sung daya saing akuntan Indonesia me­ningkat dan tidak lagi menjadi bumerang untuk diserang bangsa asing.
Tidak mungkin kita membiarkan ne­gara kita dipenuhi akuntan dari ne­gara ASEAN lainnya seperti Si­nga­pura, Malaysia, Thailand, Kam­boja, Vietnam, Brunei Daru­salam bahkan Filipina. Bangsa Indo­nesia adalah bangsa yang kaya, kaya akan Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM). Hanyalah semangat kompetitif saat ini belum terpupuk, rasa sinergitas yang masih harus terus dijaga. Ayo Akuntan Indonesia! Bergegaslah! Mari kita bersinergi agar dunia bisnis dan perdagangan kita di bawah kontrol kita sendiri, orang Indonesia.

Demo Harkitnas Memanas, Mahasiswa Kecewa Dengan Pemerintahan Jokowi


Aksi demonstrasi mahasiswa dalam memperingati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) yang berlangsung di Kota Makassar mulai memanas. Sempat terjadi aksi saling lempar batu di depan kampus Universitas Muhammadiyah (Unismuh), Rabu (20/5/2015) siang.

Aksi mahasiswa Unismuh dari berbagai kelompok silih berganti keluar dari kampus dan melakukan aksi demonstrasi menuntut Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mundur dari jabatannya.

Mahasiswa sempat memblokade Jalan Sultan Alauddin yang merupakan Jalan Trans-Sulawesi Selatan yang menghubungkan Kota Makassar dan Kabupaten Gowa. Mahasiswa menahan mobil dan menjadikannya sebagai panggung orasi. Akibatnya, arus kendaraan di jalan tersebut menjadi terganggu yang mengakibatkan kemacetan panjang.

"Jokowi-JK harus mundur karena gagal dalam menjalankan pemerintahan di Indonesia," kata mahasiswa dalam orasinya.

Suasana semakin memanas ketika mahasiswa berdebat dengan seorang sopir mobil. Polisi pun kemudian melerai hingga akhirnya situasi tak terkendali dan kejar-kejaran antara mahasiswa dan polisi tak terhindarkan hingga ke dalam kampus. Mahasiswa pun melempari polisi dari dalam kampus dan kemudian disusul dengan suara tembakan.

Beruntung, bentrokan ini tidak berlangsung lama dan situasi kembali kondusif. Hingga kini, mahasiswa Unismuh masih menggelar orasi di depan kampusnya.

Dari pantauan, puluhan mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM) juga melakukan aksi demonstrasi di depan kampusnya, di Menara Phinisi, Jalan AP Pettarani. Mahasiswa di tempat ini berorasi di tengah jalan sambil membakar ban bekas dan menutup sebagian badan jalan.

Sementara itu, di bawah jalan layang (flyover), puluhan mahasiswa dari kelompok KAMI menggelar aksi demonstrasi. Kelompok mahasiswa yang rata-rata beranggotakan perempuan ini menuntut Presiden Joko Widodo-Wakil Presiden Jusuf Kalla mundur dari jabatannya.

Tuesday, May 19, 2015

TNI Merupakan Tumpuan Rakyat

Jhimat-Makassar, Keraguan mahasiswa terhadap kondisi pemerintahan sekarang membuat mahasiswa kembali turun kejalan untuk menyuarakan aspirasinya. Dalam aksi ini (19/05) mahasiswa yang mengatas namakan Serikat Rakyat Berdaulat (SERBU) mendesak TNI untuk terjun langsung memasuki sektor-sektor pemerintahan yang ada, karena menurut mereka pemerintahan sekarang sudah tidak lagi fokus mengurusi urusan-urusan rakyat. sehingga SERBU mempercayakan hal ini kepada TNI dengan alasan Institusi TNI satu-satunya lembaga harapan rakyat Indonesia yang dapat menyelamatkan PANCASILA dan UUD 1945 dari pelemahan-pelemahan yang dilakukan oleh mafia di pemerintahan sekarang.

"Sekarang pemerintahan sudah tidak bersih, mereka hanya mementingkan urusan Partai Polititik dan urusan pribadi mereka"ucap salah satu orator.
"kalau saya peribadi tunggu perintah dari atasan, kalau atasan mengatakan masuk kami akan masuk dalam sistem itu" ucap salah satu anggota TNI di dekat demonstran.

P E T I S I
SERIKAT RAKYAT BERDAULAT
( SERBU )
UNTUK TNI / MILITER DIBAWAH KOMANDO
PANGLIMA JENDERAL MOELDOKO

Salam Kedaulatan..
Salam Kemerdekaan..
Salam Joeang..

Dengan Penuh Hormat,
Petisi ini kami kumandangkan dari Timur Indonesia, Kota Daeng Makassar Sulawesi Selatan. Atas nama Bangsa Indonesia yang tergabung dalam Serikat Rakyat Berdaulat (SERBU) menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada Panglima TNI Jenderal MOELDOKO beserta Jajarannya yang gagah berani menjaga integritas satuan / korps dalam mengabdi untuk Bangsa dan Negara hingga saat ini.
Sebagaimana Motto dari TNI yang kerap digaung-gaungkan bahwa “Bersama RAKYAT TNI KUAT” dan patutlah dibanggakan karenaTNI adalah institusi atau Lembaga Negara yang masih dapat dipercaya karena sikap keberanian, kejujuran, bertanggung jawab, berjiwa patriot  dalam membela Harkat dan Martabat Bangsa dan Negara Indonesia.
      Sebagai institusi yang masih dipercaya oleh Rakyat Indonesia, tentunya menjadi tumpuan harapan amanah penderitaan Rakyat yang sedang dihadapi saat ini, maka dasar-dasar itulah Serikat Rakyat Berdaulat ( SERBU ) meminta dan mendukung TNI untuk segera turut serta dalam menyelamatkan Bangsa dan Negara yang telah dirampas dan dikuasai oleh Mafia dan Koruptor yang memiliki kekuasaan di Republik tercinta Indonesia .


      Permasalahan Kebangsaan yang semakin kompleks dan tidak terkendali lagi saat ini diakibat dari pengkhianatan elit-elit pejabat negara terhadap amanah PANCASILA dan UUD 1945 yang kini diporak-porandakan oleh bangsa sendiri yang hanya mementingkan kekuasaan semata dan mensejahterakan keluarga serta golongannya. Bandit-bandit penguasa yang terus keasyikan bermanufer dibalik politik pencitraan adalah bentuk hadirnya Tirani yang baru dan harus ditumbangkan demi menyelamatkan keutuhan NKRI dari Aceh sampai Papua dari segalah bentuk ancaman yang menyeramkan.


     Dipahami secara seksama bahwa, pasca reformasi fungsi dan tugas TNI telah dikungkung dan terus dipojokkan oleh Perundang-undangan yang ditetapkan oleh politisi-politisi Senayan, sementara para terhormat di DPR-RI hingga saat ini tetap tunduk, taat dan patuh pada pimpinanan Partai Politik, serta pada kaum-kaum pemodal dan penguasa yang memiliki kepentingan terhadap Undang-Undang yang akan diterapkan. Hampir para elit politik dinegeri ini tidak pernah berbicara persoalan-persoalan rakyat yang tengah dihadapi selain mereka lantang berbicara masalah kepentingannya sendiri.


     Mengapa Serikat Rakyat Berdaulat (SERBU) menyuarakan Kedaulatan secara sungguh-sungguh bagi Rakyat Indonesia:
 Kawasan Timur Indonesia adalah sasaran operasi perampasan hak dan penindasan secara oligarki kekuasaan yang dilakukan oleh Konglomerat (Investor Asing) yang difasilitasi dan dilanggengkan oleh Pemerintah Pusat dan Daerah dengan mengkhianati Pasal 33 UUD 1945. Sumber Daya Alam Indonesia Timur terus di rampok secara habis-habisan oleh konspirasi Mafia.


Polemik politik kekuasaan dan kekisruhan Lembaga Hukum yang tak ada habisnya telah merobohkan tatanan perekonomian akibat ketidak stabilan Nasional sehingga Negara berada dalam kegonjang-Ganjingan Tanpa Arah, rakyat semakin melarat dan tercekik akibat daya beli yang menurun dan rupiah yang makin terperosot. Sektor ekonomi telah dikuasai oleh kapitalis akibat kebijakan yang amburadul dari pemerintah pusat.


Korupsi makin dilegalkan dan Koruptor dilanggengkan akibat pelumpuhan KPK-RI karena kepentingan Penguasa, oleh karena itu, TNI sebagai prajurit-prajurit yang jujur dan gagah berani harus turut serta dalam memimpin KPK-RI demi memberantas koruptor-koruptor yang bergentayangan ditubuh birokrat dari pusat hingga daerah, khususnya koruptor-koruptor kelas monster yang berada di Lembaga Hukum dan Partai Politik.

Institusi TNI adalah satu-satunya lembaga harapan rakyat indonesia yang dapat menyelamatkan PANCASILA dan UUD 1945 dari pelemahan-pelemahan yang dilakukan oleh komprador mafia di perintahan.
Hal ini juga didasarkan pada :
 Bahwa berdasar Fungsi TNI sebagai alat pertahanan negara yang wajib bertanggung jawab sebagai penangkal terhadap setiap bentuk ancaman militer, ancaman bersenjata dari luar dan dari dalam negeri terhadap kedaulatan, keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa,
 Tugas pokok TNI menegakkan kedaulatan, mempertahankan keutuhan wilayah NKRI yang berdasarkan pancasila dan UUD 1945, serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman atau gangguan terhadap keutuhan bangsa dan Negara.
Undang-Undang RI Nomor 3 Tahun 2002 tentang pertahanan negara dan Undang-Undang RI nomor 34 tahun 2004 tentang TNI mengamanatkan bahwa sistem pertahanan negara Kesatuan Republik Indonesia  bersifat semesta dan menempatkan TNI sebagai komponen utama dalam mengahadapi setiap ancaman kedaulatan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

       Penjelasan dari ke tiga hal yang mendasari diatas adalah, TNI berhak dan bertanggung jawab penuh terhadap ancaman yang bisa merusak stabilitas NKRI. Ancaman yang sesungguhnya didepan mata kita, ancaman mengerikan itu datang dari dalam negeri sendiri, penjajah yang sesungguhnya berasal dari Bangsa sendiri, musuh sesungguhnya adalah mafia-mafia dipemerintahan yakni elit-elit penguasa yang telah menyalahgunakan wewenang dan fungsionalnya akibat pembentangan politik kekuasaan. Hilangnya kepercayaan rakyat indonesia terhadap pemerintah yang zolim telah mencapai puncak kekecewaan. Dengan menganut sistem yang amat Liberal dan pelaku sistem yang New Kolonial , sudah saatnya kita memperbaiki secara bersama-sama dengan mengembalikan roh dan jiwa Bangsa Indonesia yang ASLI yakni PANCASILA dan UUD 1945 tanpa Amandemen. Bangsa Indonesia harus mengembalikan NAWA CITA dan TRI SAKTI yang sesungguhnya. Untuk itu pulah, kami atas nama Bangsa Indonesia yang berdaulat mulai mengorganisir diri, bertindak dan bergerak  memberikan seluruh amanah rakyat indonesia ke pundak TNI untuk menjalankan tugas negara di seluruh sektor-sektor pemerintahan bersama Rakyat demi kedaulatan Bangsa indonesia yaitu MERDEKA yang sesungguhnya, karena TNI KUAT BERSAMA RAKYAT dan RAKYAT SEJAHTERA BERSAMA TNI.


Bilamana kita hanya diam menyaksikan kejahatan terus terjadi, maka sikap diam kita akan menambah barisan perbudakan dan kesewenang-wenangan, selamaya kita akan menjadi korban keputusan-keputusan politik kekuasaan jika tak ada tindakan.
Jadikan Republik Indonesia sebagai Negara Hukum, bukan Negara politik pencitraan dan kekuasaan Mafia dan Koruptor.

        MARI BUNG REBUT KEMBALI...!!!

List Organ:
Solidaritas Eks Narapidana Masyarakat Nasionalis (SENIMAN)
Aliansi Masyarakat Ekonomi UNM
Gerakan Aktivis Mahasiswa (GAM)
Gerakan Aktivis Pemuda Mahasiswa Nasionalis (GAPEMNAS)

Thursday, April 23, 2015

Kiat Jitu Tingkatkan Nilai IPK

JAKARTA - Agar mendapat nilai baik, tentu kita harus belajar. Tetapi, kiat jitu apa yang bisa dipraktikkan agar dapat meningkatkan nilai indeks prestasi kumulatif (IPK)?
Perlu diingat, cara-cara ini enggak akan menyenangkan dan membuatmu harus bekerja keras. Siap melakukannya?
1. Duduk di barisan terdepan
Cara ini akan membantumu untuk terlibat banyak di dalam kelas. Kamu juga akan merasa lebih nyaman untuk menjawab pertanyaan.
2. Jangan hanya mengikuti, tetapi dahului!
Mampu mengikuti pelajaran di kelas memang baik. Tetapi, jika mau berhasil, sebaiknya kamu mempelajari kembali materi sebelumnya sekaligus membaca semua materi pada buku teks yang disarankan dosen sebelum kelas dimulai. Ini akan membantumu lebih memahami apa yang akan dosen sampaikan di kelas. Demikian disitat dari USA Today, Kamis (23/4/2015).
3. Temui dosen
Di jam-jam kantor cobalah temui dosen untuk bertanya seputar perkuliahan. Jangan menunggu sampai detik-detik menjelang ujian.
4. Belajar keras dan lebih keras lagi
Jika nilaimu tidak begitu tinggi, coba belajar lebih keras lagi. Tambah jam belajarmu. Cara ini akan bisa membantumu.
5. Hentikan bermain-main ketika belajar
Belajar itu seperti latihan. Jadi perlu untuk menyiapkan waktu khusus untuk belajar.
6. Belajar dengan metode yang berbeda
Jika kamu merasa enggak mendapatkan apa-apa dengan cara belajarmu sekarang, jangan teruskan. Ubah cara dan tempatmu belajar, karena belajar itu membutuhkan konsentrasi serta fokus yang tinggi.
7. Minta kuliah tambahan
Tidak semua dosen memberikan tambahan kuliah, tapi bukan berarti tidak ada. Coba mintalah kepada dosen ketika kamu membutuhkannya. Bila memang tidak ada, setidaknya dosen bisa tahu bahwa kamu peduli dengan nilaimu.
8. Memiliki tutor
Coba temukan tutor yang tepat untuk bisa mendampingimu belajar. Kamu bisa meminta tolong kepada teman yang memang pintar untuk membantumu memahami berbagai konsep yang sulit.