Accounting Fair 2017
Baca Gan!
Saturday, July 25, 2015
Rupiah Bisa Disembuhkan dengan Obat Dalam Negeri
Pasca-Lebaran, Apa Kabar Rupiah di Money Changer?
Sunday, July 12, 2015
Vietnam Mengusir Keturunan Cina, Karena Sudah Mengancam Kepentingan Nasionalnya
Di Vietnam meledak gerakan anti Cina. Rakyat Vietnam sudah muak dan jijik dengan pendatang Cina, yang menjadi parasit, bahkan mereka mulai mau menjajah negeri Vietnam.
Berbagai sektor mereka kuasai. Inilah yang menjadi faktor meledaknya gerakan anti- Cina di Vietnam yang semakin besar. Kondisi ini yang mendorong Beijing bertindak cepat menyelamatkan warganya. Lima kapal angkut dikirim mengevakuasi warga keturunan Cina dari negara Asia Tenggara itu.
Sudah satu kapal yang tiba membawa pulang tiga ribu warga Cina di Vietnam. Satu kapal itu diberangkatkan dari Provinsi Hainan kemarin (18/5).
Tak hanya melalui jalur laut, pemerintah Cina juga bergerak cepat lewat udara. Menggunakan pesawat carter, 16 warganya yang dalam kondisi kritis akibat aksi kekerasan demonstran anti-Cina diterbangkan keluar Vietnam.
Akibat kerusuhan yang pecah pertengahan akhir pekan lalu, dua warga Cina tewas. Seratus lainnya dikabarkan cedera. Beberapa insiden kekerasan terparah terjadi di Provinsi Ha Tinh, pantai tengah Vietnam.
Perusahaan asing, khususnya yang dikelola warga Cina dan Taiwan, dibakar, dijarah, serta dirusak para demonstran. Kemarahan mereka dipicu oleh langkah Beijing membangun kilang minyak dan menyiagakan perlengkapan pengeboran di Laut Cina Selatan yang diklaim kedua negara sebagai wilayah teritorialnya.
Demonstrasi yang berujung kerusuhan itu diawali dari dibukanya keran protes anti-Cina oleh pemerintah Vietnam 11 Mei lalu. Padahal, sebelumnya demonstrasi dilarang di negeri komunis itu. Kebijakan itu berbuntut blunder karena demonstrasi semakin tak terkendali dan melibatkan tokoh-tokoh oposisi di dalam negeri Vietnam.
Akhirnya Sabtu (17/5) pemerintah Hanoi mengirimkan pesan berantai kepada seluruh pengguna telepon seluler. Isinya bahwa Perdana Menteri Nguyen Tan Dung memperingatkan warganya untuk tidak terlibat dalam demonstrasi ilegal, karena dianggap mengganggu ketenteraman publik.
Menteri Keamanan Publik Tran Dai Quang seperti dikutip VNA Sabtu (17/5) menyayangkan penyerangan terhadap warga Tionghoa di Vietnam. Puluhan polisi juga terluka saat berupaya mengendalikan kemarahan massa.
Meski demikian, situasi di Laut Cina Selatan tetap saja panas. Kedua pihak belum memperlihatkan tanda-tanda menarik diri untuk meredam ketegangan. VNA melansir Cina terus memperlihatkan agresivitasnya dengan mengirim lebih banyak kapal perang ke wilayah dekat pengeboran minyak. Vietnam mendesak Cina segera menarik fasilitas kilangnya dari wilayah sengketa.
Nguyen Van Trunng, petugas di Departemen Pengawas Maritim menyatakan, Cina menempatkan 119 kapal di wilayah sengketa pada Sabtu pagi. Armada tersebut termasuk kapal perang, patroli laut, dan kapal nelayan. Beberapa di antaranya bahkan memprovokasi dengan menabrak kapal Vietnam dan menembakinya dengan meriam air.
Cina punya pendapat sendiri soal pendirian sikapnya. Beijing menyatakan, tindakannya adalah respons dari provokasi kapal Vietnam yang mengganggu operasional pengeboran minyak lepas pantai.
Beijing menyatakan telah memberlakukan "zona pengusiran" dengan radius tiga mil dari sekitar kilang. Kilang itu dikelola perusahaan migas negara CNOOC.
"Kami tidak menciptakan masalah, tapi kami tidak takut menghadapi masalah ini," tegas Jenderal Fang Fenghui, kepala staf jenderal Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkong (PLA), Kamis (15/5) saat melawat ke Amerika Serikat.
"Kalau menyangkut teritori, sikap kami tegas. Kami tidak akan mundur satu langkah pun," tandas Fang.
Beijing juga menyatakan akan meninjau ulang sejumlah kerja sama bilateral kedua negara. Selain itu, travel warning dikeluarkan untuk warga Tiongkok yang akan berkunjung ke Vietnam.
KTT ASEAN pertengahan Mei lalu juga membahas secara khusus sengketa wilayah di Laut China Selatan yang melibatkan Filipina, Vietnam, Malaysia, Brunei Darussalam, Taiwan, dan Tiongkok tersebut.
Namun, perhimpunan bangsa Asia Tenggara itu tidak mengambil langkah frontal karena ingin menjaga hubungan baik dengan Negeri Tirai Bambu tersebut. Alhasil, tidak ada sikap tegas dari ASEAN untuk bernegosiasi dengan Beijing.
Cina terus melakukan langkah-langkah agresifitasnya dan ingin memperluas pengaruhnya militer ke Cina Selatan. Tindakan pemerintah Cina ini menimbulkan sentimen anti Cina. Termasuk aksi menentang penguasaan oleh berbagai perusahan Cina di Vietnam.
Kondisi di Vietnam sama dengan di Indonesia, dimana kelompok komunitas melakukan penguasaan terhadap sumber-sumber ekonom Indonesia. Di mana konglomerat Cina sudah menguasai 85 persen ekonomi Indonesia
Friday, July 10, 2015
PERTALITE Akan Hadir Setelah Bulan Ramadhan
Thursday, July 9, 2015
Lebih Dari Setengah Juta Peserta SBMPTN Gagal
Idealisme Mahasiswa Runtuh di Tahun Ajaran Baru
Saturday, July 4, 2015
Ketika Rasionalitas Sudah Tidak Lagi Melahirkan Kebahagiaan
Thursday, June 11, 2015
PECAT UU PT, Mahasiswa Makassar Duduki DPRD Provinsi Sulawesi Selatan
Sunday, June 7, 2015
Beginilah Nasib Pedih Muslim Rohingya
Wednesday, May 20, 2015
Beras plastik bikin geger negara se-Asia Tenggara
Saatnya Akuntan Indonesia Siap Hadapi MEA 2015
Demo Harkitnas Memanas, Mahasiswa Kecewa Dengan Pemerintahan Jokowi
Aksi mahasiswa Unismuh dari berbagai kelompok silih berganti keluar dari kampus dan melakukan aksi demonstrasi menuntut Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mundur dari jabatannya.
Mahasiswa sempat memblokade Jalan Sultan Alauddin yang merupakan Jalan Trans-Sulawesi Selatan yang menghubungkan Kota Makassar dan Kabupaten Gowa. Mahasiswa menahan mobil dan menjadikannya sebagai panggung orasi. Akibatnya, arus kendaraan di jalan tersebut menjadi terganggu yang mengakibatkan kemacetan panjang.
"Jokowi-JK harus mundur karena gagal dalam menjalankan pemerintahan di Indonesia," kata mahasiswa dalam orasinya.
Suasana semakin memanas ketika mahasiswa berdebat dengan seorang sopir mobil. Polisi pun kemudian melerai hingga akhirnya situasi tak terkendali dan kejar-kejaran antara mahasiswa dan polisi tak terhindarkan hingga ke dalam kampus. Mahasiswa pun melempari polisi dari dalam kampus dan kemudian disusul dengan suara tembakan.
Beruntung, bentrokan ini tidak berlangsung lama dan situasi kembali kondusif. Hingga kini, mahasiswa Unismuh masih menggelar orasi di depan kampusnya.
Dari pantauan, puluhan mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM) juga melakukan aksi demonstrasi di depan kampusnya, di Menara Phinisi, Jalan AP Pettarani. Mahasiswa di tempat ini berorasi di tengah jalan sambil membakar ban bekas dan menutup sebagian badan jalan.
Sementara itu, di bawah jalan layang (flyover), puluhan mahasiswa dari kelompok KAMI menggelar aksi demonstrasi. Kelompok mahasiswa yang rata-rata beranggotakan perempuan ini menuntut Presiden Joko Widodo-Wakil Presiden Jusuf Kalla mundur dari jabatannya.
Tuesday, May 19, 2015
TNI Merupakan Tumpuan Rakyat
Salam Kedaulatan..
Salam Kemerdekaan..
Salam Joeang..
Dengan Penuh Hormat,
Petisi ini kami kumandangkan dari Timur Indonesia, Kota Daeng Makassar Sulawesi Selatan. Atas nama Bangsa Indonesia yang tergabung dalam Serikat Rakyat Berdaulat (SERBU) menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada Panglima TNI Jenderal MOELDOKO beserta Jajarannya yang gagah berani menjaga integritas satuan / korps dalam mengabdi untuk Bangsa dan Negara hingga saat ini.
Sebagaimana Motto dari TNI yang kerap digaung-gaungkan bahwa “Bersama RAKYAT TNI KUAT” dan patutlah dibanggakan karenaTNI adalah institusi atau Lembaga Negara yang masih dapat dipercaya karena sikap keberanian, kejujuran, bertanggung jawab, berjiwa patriot dalam membela Harkat dan Martabat Bangsa dan Negara Indonesia.
Sebagai institusi yang masih dipercaya oleh Rakyat Indonesia, tentunya menjadi tumpuan harapan amanah penderitaan Rakyat yang sedang dihadapi saat ini, maka dasar-dasar itulah Serikat Rakyat Berdaulat ( SERBU ) meminta dan mendukung TNI untuk segera turut serta dalam menyelamatkan Bangsa dan Negara yang telah dirampas dan dikuasai oleh Mafia dan Koruptor yang memiliki kekuasaan di Republik tercinta Indonesia .
Permasalahan Kebangsaan yang semakin kompleks dan tidak terkendali lagi saat ini diakibat dari pengkhianatan elit-elit pejabat negara terhadap amanah PANCASILA dan UUD 1945 yang kini diporak-porandakan oleh bangsa sendiri yang hanya mementingkan kekuasaan semata dan mensejahterakan keluarga serta golongannya. Bandit-bandit penguasa yang terus keasyikan bermanufer dibalik politik pencitraan adalah bentuk hadirnya Tirani yang baru dan harus ditumbangkan demi menyelamatkan keutuhan NKRI dari Aceh sampai Papua dari segalah bentuk ancaman yang menyeramkan.
Dipahami secara seksama bahwa, pasca reformasi fungsi dan tugas TNI telah dikungkung dan terus dipojokkan oleh Perundang-undangan yang ditetapkan oleh politisi-politisi Senayan, sementara para terhormat di DPR-RI hingga saat ini tetap tunduk, taat dan patuh pada pimpinanan Partai Politik, serta pada kaum-kaum pemodal dan penguasa yang memiliki kepentingan terhadap Undang-Undang yang akan diterapkan. Hampir para elit politik dinegeri ini tidak pernah berbicara persoalan-persoalan rakyat yang tengah dihadapi selain mereka lantang berbicara masalah kepentingannya sendiri.
Mengapa Serikat Rakyat Berdaulat (SERBU) menyuarakan Kedaulatan secara sungguh-sungguh bagi Rakyat Indonesia:
Kawasan Timur Indonesia adalah sasaran operasi perampasan hak dan penindasan secara oligarki kekuasaan yang dilakukan oleh Konglomerat (Investor Asing) yang difasilitasi dan dilanggengkan oleh Pemerintah Pusat dan Daerah dengan mengkhianati Pasal 33 UUD 1945. Sumber Daya Alam Indonesia Timur terus di rampok secara habis-habisan oleh konspirasi Mafia.
Polemik politik kekuasaan dan kekisruhan Lembaga Hukum yang tak ada habisnya telah merobohkan tatanan perekonomian akibat ketidak stabilan Nasional sehingga Negara berada dalam kegonjang-Ganjingan Tanpa Arah, rakyat semakin melarat dan tercekik akibat daya beli yang menurun dan rupiah yang makin terperosot. Sektor ekonomi telah dikuasai oleh kapitalis akibat kebijakan yang amburadul dari pemerintah pusat.
Korupsi makin dilegalkan dan Koruptor dilanggengkan akibat pelumpuhan KPK-RI karena kepentingan Penguasa, oleh karena itu, TNI sebagai prajurit-prajurit yang jujur dan gagah berani harus turut serta dalam memimpin KPK-RI demi memberantas koruptor-koruptor yang bergentayangan ditubuh birokrat dari pusat hingga daerah, khususnya koruptor-koruptor kelas monster yang berada di Lembaga Hukum dan Partai Politik.
Institusi TNI adalah satu-satunya lembaga harapan rakyat indonesia yang dapat menyelamatkan PANCASILA dan UUD 1945 dari pelemahan-pelemahan yang dilakukan oleh komprador mafia di perintahan.
Hal ini juga didasarkan pada :
Bahwa berdasar Fungsi TNI sebagai alat pertahanan negara yang wajib bertanggung jawab sebagai penangkal terhadap setiap bentuk ancaman militer, ancaman bersenjata dari luar dan dari dalam negeri terhadap kedaulatan, keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa,
Tugas pokok TNI menegakkan kedaulatan, mempertahankan keutuhan wilayah NKRI yang berdasarkan pancasila dan UUD 1945, serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman atau gangguan terhadap keutuhan bangsa dan Negara.
Undang-Undang RI Nomor 3 Tahun 2002 tentang pertahanan negara dan Undang-Undang RI nomor 34 tahun 2004 tentang TNI mengamanatkan bahwa sistem pertahanan negara Kesatuan Republik Indonesia bersifat semesta dan menempatkan TNI sebagai komponen utama dalam mengahadapi setiap ancaman kedaulatan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Penjelasan dari ke tiga hal yang mendasari diatas adalah, TNI berhak dan bertanggung jawab penuh terhadap ancaman yang bisa merusak stabilitas NKRI. Ancaman yang sesungguhnya didepan mata kita, ancaman mengerikan itu datang dari dalam negeri sendiri, penjajah yang sesungguhnya berasal dari Bangsa sendiri, musuh sesungguhnya adalah mafia-mafia dipemerintahan yakni elit-elit penguasa yang telah menyalahgunakan wewenang dan fungsionalnya akibat pembentangan politik kekuasaan. Hilangnya kepercayaan rakyat indonesia terhadap pemerintah yang zolim telah mencapai puncak kekecewaan. Dengan menganut sistem yang amat Liberal dan pelaku sistem yang New Kolonial , sudah saatnya kita memperbaiki secara bersama-sama dengan mengembalikan roh dan jiwa Bangsa Indonesia yang ASLI yakni PANCASILA dan UUD 1945 tanpa Amandemen. Bangsa Indonesia harus mengembalikan NAWA CITA dan TRI SAKTI yang sesungguhnya. Untuk itu pulah, kami atas nama Bangsa Indonesia yang berdaulat mulai mengorganisir diri, bertindak dan bergerak memberikan seluruh amanah rakyat indonesia ke pundak TNI untuk menjalankan tugas negara di seluruh sektor-sektor pemerintahan bersama Rakyat demi kedaulatan Bangsa indonesia yaitu MERDEKA yang sesungguhnya, karena TNI KUAT BERSAMA RAKYAT dan RAKYAT SEJAHTERA BERSAMA TNI.
Bilamana kita hanya diam menyaksikan kejahatan terus terjadi, maka sikap diam kita akan menambah barisan perbudakan dan kesewenang-wenangan, selamaya kita akan menjadi korban keputusan-keputusan politik kekuasaan jika tak ada tindakan.
Jadikan Republik Indonesia sebagai Negara Hukum, bukan Negara politik pencitraan dan kekuasaan Mafia dan Koruptor.
MARI BUNG REBUT KEMBALI...!!!
Solidaritas Eks Narapidana Masyarakat Nasionalis (SENIMAN)
Aliansi Masyarakat Ekonomi UNM
Gerakan Aktivis Mahasiswa (GAM)
Gerakan Aktivis Pemuda Mahasiswa Nasionalis (GAPEMNAS)
Thursday, April 23, 2015
Kiat Jitu Tingkatkan Nilai IPK