Thursday, January 7, 2016

Ketua BEM Dipecat, Aliansi Mahasiswa UNJ Angkat Suara

JAKARTA - Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ronny Setiawan diberhentikan sebagai mahasiswa. Ketetapan pemberhentian Ronny tercantum dalam surat bernomor 01/SP/2016 tentang Pemberhentian Sebagai Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta.
Dikutip dari keterangan resmi Aliansi Mahasiswa UNJ Bersatu, Rabu (6/1/2016) melalui surat tersebut, Rektor UNJ melakukan drop out terhadap Ronny Setiawan karena dinilai telah melakukan tindak kejahatan berbasis teknologi dan penghasutan yang dapat mengganggu ketentraman.
"Ronny dinilai telah menyampaikan surat kepada Rektor UNJ yang bernada ancaman (surat audiensi-red)," ujar Ketua Aliansi Mahasiswa UNJ Bersatu Ahmad Firdaus.
Surat audiensi yang dimaksud Ahmad merupakan permintaan audiensi mahasiswa UNJ kepada rektor untuk meminta keterangan atas berbagai masalah di kampus. Berdasarkan hasil Focus Group Discussion (FGD) yang dihelat mahasiswa 29 Desember 2015, ada tujuh masalah yang diusung mahasiswa dalam audiensi tersebut yaitu rencana pemindahan FMIPA, beasiswa, pengalihan BEM jurusan menjadi BEM prodi, uang kuliah tunggal (UKT), fasilitas parkir kampus yang tidak aman, kesimpangsiuran KKN, dan kasus pelecehan seksual oleh oknum dosen Fakultas Ilmu Sosial (FIS).
Kala itu, ujar Ahmad, mahasiswa memberi kesempatan kepada Rektor UNJ Prof Djaali hingga 3 Januari untuk memenuhi undangan audiensi. Nyatanya, pada 4 Januari utusan kampus justru mendatangi kediaman Ronny dan menyerahkan surat panggilan kepada kedua orangtuanya untuk menghadap rektor pada 5 Januari. Kemudian pada keesokan harinya, Ronny, yang ditemani sang kakak sebagai pengganti orangtuanya yang sedang sakit akhirnya menerima kabar pemecatan dirinya.
"Kami menyayangkan sikap Rektor UNJ yang telah bertindak sewenang-wenang membungkam dan mencoreng wajah demokrasi kampus serta menuntut Rektor UNJ untuk mencabut surat bernomor 01/SP/2016 tentang Pemberhentian Sebagai Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta," tegas Ahmad.
Selain itu, Ahmad juga menyerukan kepada seluruh mahasiswa UNJ dan seluruh civitas akademika UNJ untuk tidak berdiam diri terhadap tindakan sewenang-wenang ini. Aliansi Mahasiswa UNJ Bersatu, ujar Ahmad, juga menuntut Rektorat UNJ untuk bertindak kooperatif dalam menyelesaikan kekisruhan yang terjadi di kampus.
"Kami akan terus bergerak untuk tetap mengawal isu dalam kampus UNJ dan tidak akan pernah mundur dalam mengatakan kebenaran," tandasnya

0 komentar:

Post a Comment