Sunday, March 29, 2015

Harga BBM Naik, Padahal Harga Minyak Turun 5%

JAKARTA - Harga BBM bersubsidi jenis premium telah naik sebesar Rp500 menjadi Rp7.300 per liter. Padahal harga minyak mentah saat ini tengah melandai.
Penetapan harga BBM selama ini mengacu pada minyak dunia, yang saat ini harganya kembali anjlok 5 persen. Dengan penurunan harga minyak ini, mengapa harga BBM di Indonesia justru naik?
"Harga minyak dunia memang turun, tapi itukan baru-baru ini. Pertamina membeli minyak untuk hari ini itu sudah sebulan yang lalu, sejak harga minyak masih mahal," kata Pengamat Kebijakan Publik Sofyano Zakarya kepada Okezone, Sabtu (28/3/2015)Menurutnya, pada saat harga minyak dunia sedang anjlok ini pemerintah harus menyetok minyak untuk Indonesia. Di sinilah peran pemerintah kembali dipertanyakan. Harusnya, Pemerintah tidak begitu saja menyerahkan permasalahan energi ini kepada Pertamina.
"Harusnya waktu minyak murah pemerintah stok minyak, simpan di kilang-kilang. Pemerintah itu enggak ada tanggung jawabnya, masa urusan energi seperti ini diserahkan sepenuhnya kepada Pertamina? Pertamina itu kan cuma perusahaan," ujar dia.
Seperti diketahui selain premium, BBM jenis solar juga mengalami kenaikan harga yang sama menjadi Rp6.900 dari harga awal Rp6.400 per liter.

Monday, March 16, 2015

Minggu Depan Dana Ujian Nasional Cair

BANTEN - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan menjanjikan dana Ujian Nasional (UN) akan cair pada minggu depan. Keterlambatan anggaran UN ke sekolah diklaim karena siklus anggaran akhir tahun.
"Kami berharap, secara otomatis minggu depan semua beres," ujar Anies, saat meninjau jembatan gantung terputus, di Lebak, Banten, Senin (16/3/2015).
Anies berharap, siswa dapat tenang menghadapi UN. Mantan Rektor Universitas Paramadina itu juga mendorong agar anak-anak semangat saat belajar menjelang ujian. Di sisi lain, sekolah harus tetap mendukung kejujuran siswa sehingga tidak mengganggu integritas ujian.
"Tidak lagi ada intervensi bocoran soal UN dan lain-lain. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) juga mengeluarkan skema khusus untuk mengantisipasi kebocoran soal dan kecurangan pelaksanaan UN," ucapnya.
Penggagas Program Indonesia Mengajar itu melanjutkan, kebocoran soal tersebut akan ada skema khusus dan akan diumumkan minggu depan. Dia mengklaim, penerapan UN berbasis komputer yang akan diterapkan tahun ini justru mempermudah pelacakan jika ada kebocoran soal maupun jika ada kecurangan.
"Pelaksanaan UN dengan sistem berbasis komputer akan diikuti oleh sekira 400 lebih sekolah di seluruh Indonesia. Mayoritas SMK karena mereka memiliki fasilitas komputer. Sekolah mengajukan diri, bukan ditunjuk pemerintah," ungkapnya.
Sekolah yang akan melaksanakan UN dengan sistem berbasis komputer sudah diverifikasi dan menyatakan siap. Melalui UN berbasis komputer, kata Anies, maka siswa, orangtua dan sekolah merasakan pengalaman yang unik.
"Persiapan UN baik berbasis komputer maupun manual, sejauh ini lancar dan soal yang diberikan ke siswa akan lebih banyak variasinya, namun tingkat kesulitannya setara. Tiap soal sudah diukur bobotnya, sehingga ekuivalen," tuturnya.