Bagi kita semua, pasti
sudah tidak asing lagi mendengar kata “baksos” atau yang merupakan kependekan
dari “bakti sosial”. Bakti sosial merupakan suatu bentuk kepedulian kepada
pihak sosial atau dalam hal ini adalah masyarakat terutama golongan yang berhak
untuk menerimanya. Terlebih lagi Kegiatan bakti sosial yaitu sebagai amanah
dari kewajiban seorang mahasiswa yaitu pengabdian terhadap masyarakat yang
terkandung dalam tri dharma perguruan tinggi. Kegiatan ini wujud dari rasa
kemanusiaan antara sesama manusia. Bakti Sosial merupakan suatu kegiatan dimana
dengan adanya kegiatan ini kita dapat merapatkan kekerabatan kita. Bakti sosial
diadakan dengan tujuan tujuan tertentu. Bakti sosial antar warga yang dilakukan
oleh mahasiswa Akuntansi adalah untuk mewujudkan rasa cinta kasih, rasa saling
menolong, rasa saling peduli mahasiswa kepada masyarakat luas yang sedang
membutuhkan uluran tangan kita sebagai agent of sosial control.
Sebelum membahas lebih
dalam catatan tentang baksos 2014 ini, perlu diketahui secara bersama bahwa
kegiatan bakti sosial yang dilaksanakan oleh kebanyakan mahasiswa ini memiliki
tujuan, yaitu:
- Mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan keterampilan
sebagai sarana aktualisasi diri mahasiswa untuk membantu sesama. Sebagai
sesama umat Tuhan YME seharusnya kita saling membantu dengan sesama. Jika
kita punya waktu dan bahan sebagai objek yang bisa kita berikan maka
sebaiknya kita berikan hal itu untuk membantu mereka yang membutuhkan.
Disamping itu kita semua bisa menggali rasa peduli kita dengan sesama.
- Memberi motivasi kepada masyarakat tentang pentingnya
kesadaran dalam meningkatkan wawasan. Dengan kita memberikan bakti sosial
berupa ilmu atau pun wawasan yang penting bagi kehidupan kita sehari hari
misalnya tentang kesadaran menjaga kebersihan maka itu bisa memberikan
ilmu yang penting bagi masyarakat, dan itu mengupgrade wawasan pengetahuan
mereka. Dengan begitu masyarakat akan sadar akan pentingnya ilmu
pengetahuan.
- Mempererat hubungan kekeluargaan antara sesame
mahasiswa dengan masyarakat. Dengan kita berinteraksi dengan masyarakat
(misalnya dalam kegiatan bakti sosial ) maka kita bisa saling kenal dan
lebih akrab dengan mereka. Sehingga bisa menumbuhkan rasa kekeluargaan
dengan masyarakat, kita secara tidak langsung sebanarnya membutuhkan rasa
kekeluargaan dengan masyarakat karena kita hidup berdampingan dengan
masyarakat luas dan kita pasti membutuhkan pertolongan mereka sewaktu
waktu.
Kegiatan ini bersifat
plural, artinya banyak rangkaian rangkaian kegiatan di dalamnya seperti,
mengadakan lomba lomba, latihan dasar kepemimpinan, kerja bakti, dll. Dengan
sajian ini, yakinlah baik itu masyarakat dan mahasiswa akuntansi sendiri akan
mendapatkan manfaat yang sangat banyak, dan memberikan bekal kepada pengurus
HIMA AK FE UNM tentang bagaimana menjadi sosok yang memiliki rasa kepedulian
yang sangat besar, karena tidak semua orang mau untuk melakukan bakti sosial
dengan berbagai alasan maka kita seyogianya bisa menumbuhkan rasa mau melakukan
bakti sosial mahasiswa kepada masyarakat. Untuk menumbuhkan rasa itu kepada
mahasiswa tidak lah mudah, dibutuhkan suatu kemauan dasar dan animo dari diri
mahaiswa itu sendiri disamping adanya faktor pendukung dari lingkungan untuk
mengajaknya bergabung dalam kegiatan bakti sosial tersebut.
Kelancaran dan
kesuksesan kegiatan ini memberikan kontribusi besar berupa pengetahuan kepada
pengurus maupun panitia, namun hanya sebagian yang berjalan dengan konsep yang
telah direncanakan sebelumnya, kegiatan ini dilaksanakan di Desa Barangmamase,
Kec. Sajoanging, Kab. Wajo, di daerah yang sangat jauh ini secara adaptif
hubungan para pegurus dan peserta baksos pun sangat erat dibanding sebelumnya
dan pengalaman serta wawasan mereka pun bertambah di bidang sosial. Pengurus
dan panitia mampu beradaptasi dengan baik dengan masyarakat sehingga dengan itu
masyarakat mulai anak anak, pemuda bahkan orang tuanya memiliki antusias yang
sangat besar terhadap kegiatan kegiatan yang dilaksanakan oleh pengurus melalui
bakti sosial ini.
Kepanitiaan yang
dipimpin oleh saudara Umar ini telah memberikan komitmen yang tegas bahwa dia
bersama teman teman kepanitiaan yang lain memiliki tekad yang kuat untuk dapat
melancarkan kegiatan bakti sosial ini, pada realitasnya pun sangat sesuai
dengan apa yang kita harapkan, antusiame dari masyarakat sangatlah fleksibel,
bahkan konsumsi kepanitiaan sangat dipermudah dengan banyaknya bantuan dari
masyarakat mulai dari makanan ringan maupun berat, tetapi hal tersebut tidak
membuat kepanitiaan terlena sehingga teman teman kemudian tidak berusaha untuk
berjuang secara mandiri, usaha serta kerja keras memberikan stimulasi kepada
mahasiswa untuk terus memberikan kesan terbaik selama berada di desa
barangmamase ini. Karena dengan memanifestasikan hal hal positif berupa
perhatian kepada masyarakat kecil maka niscaya kita sebagai mahasiswa yang
notabenenya sebagai agen of sosial control menjunjung tinggi yang namanya
bhineka tunggal ika. Adapun yang menjadi substansialnya adalah ilmu dan
pengalaman yang telah teman teman dapatkan pada kegiatan baksos selama satu
minggu lamanya itu merupakan implementasi dan harus ada realisasinya dalam
kehidupan sehari hari.